Well, beberapa hari yang lalu sy terjegar-jeger oleh perkataan mama sy tentang konsep syukur. Pernah saya dengar, namun entah di rak sebelah mana dalam otak (atau hati), soalnya nggak pernah keluar (atau gak pernah dikeluarin) dari tempatnya.
Mama sy bilang kalau :
"Bersyukur itu tidak hanya puas."
Lalu saya tanya lagi :
"Terus apa,ma?"
Mama jawab :
"Tapi lbh giat kerja dan ibadahnya. Itu artinya syukur"
Terus sy langsung terblarr-blarr mendengarnya. Bagaimana mungkin selama ini mencoba jadi hamba yang bersyukur, tapi hanya pasrah saja dengan keadaan yang diterima. Feel untuk menggiatkan usaha dan doa itu lho, yang kurang ngejreng!! Jadi, syukur dengan berusaha lebih itu kurang terkoneksi (koneksinya ga pke evdo,si). Mungkin kalo kita kenal dan menerapkan konsep ini dengan sungguh2, paling tidak ga akan ada muslim yang jatuh miskin. Lha gimana wong kita selalu berusaha dan berusaha, dan Allah selalu menambah dan menambah.
“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Q.s. Ibrahim: 7)
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Q.S. Luqman).
Ada lagi dalam suatu ayat difirmankan :
78. Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur (Q.S. Al-Mu’minuun).
Maksud dari amat sedikit kita bersyukur adalah kita tidak mendayagunakan nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati untuk berbuat segala sesuatu yang mendekatkan diri kita padaNya. Kita terima nikmat tersebut, tapi tidak dipakai dengan baik. Kita “bersyukur” kita mendapatkannya, tapi tetap melakukan hal yang tidak disukai Allah dengan pendengaran, penglihatan, dan hati yang dipunya.
Nah, ini lagi:
147. Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nisaa’)
Tidak akan pernah Allah menyiksa hambanya (siksa dunia ataupun siksa akhirat) bila kita bersyukur dan beriman. Well, coz He loves us. Wallahu’alam bis showab. Correct me if I’m wrong. All mistakes come from, All truth comes from Allah.
NB : Klo ada orang yang nyukur2in kita, dy lagi ngingetin kita buat selalu bersyukur. Coba kalo dia ngingetinnya dengan perkataan yang lebih baik, pasti lebih ngena. Misalnya, daripada ngomong "Sukurin, sukurin, sukurin lu!" mending kan kalo " Syukurin yaa..". Daripada "Sukur!!!" mending " Syukuur.."
8 komentar:
berdoa..berusaha..berserah..dan bersyukur :)
iya,viii..semangat semangaaatt :D
btw, vivi rajin ng-blog juga ternyata :))
andai kita semua tau arti dari bersyukur yang sesungguhnya...
pernah baca buku stengah syukur stengah sabar... ada kutipan dari Al Imam Ibnul Qayyim katanya, bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur
Bersyukur ala gw : Bersyukur punya temen yang mau dipalak :D
@arif : ya,betul..
@admin : wah,belum..boleh pinjem,kah?hehehe
@miftahgeek : hahahahaha bener juga tu
Harus terus bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan. Apapun itu, itu yang menurut Tuhan terbaik buat kita =D
yeaaa :D
Post a Comment