Monday, December 27, 2010

Hati-Hati dengan Kata-Kata

Sepertinya saya banyak melakukan kesalahan saat mengeluarkan perkataan. Yang seharusnya tidak diucapkan, karena keinginan, akhirnya keluar juga. Alhasil, akan berujung sesuatu yang membuat tersinggung, terluka, su'udzon, dan efek negatif lainnya.

Memang betul jikalau lidah itu lebih tajam dari pedang. Pun ini sudah saya ketahui sejak dahulu. Namun, apa daya, sepertinya saya selalu kalah dengan nafsu berkata tidak baik. Penyakit wanita,katanya..tapi, tntu saja tidak untuk wanita shalihah. Aaiihh, saya memang masih jauh dr sebutan shalihah :(

Dalam hadits disebutkan "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim). I should be silent if I can't speak well.

Dalam Al-Quran juga difirmankan di Q.S Al-Hujurat : 12 "... Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan jangan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?..." Jadi,ngomongin orang itu ternyata sama dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. Na'udzubillah... (-_-")

Alarm-alarm dr keluarga, sahabat, dan orang-orang sekitar akan membuat saya tersadar dari kesetanan, kesetanan dalam mengeluarkan kata-kata. So, please forgive me if I make mistake n correct me if I'm wrong.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, December 21, 2010

Sabar...

Maybe that's what I need now.

Di kala kita mengejar 1 tujuan, kita sangat ingin tahu dengan cepat bagaimana hasilnya, tanpa ingin mengalami bagaimana prosesnya. Seperti saat kuliah, kita ingin cepat lulus, tp kita malas menulis skripsi, mengadakan seminar, atau mengikuti sidang. Atau seperti saya saat ini, ingin cepat dapat pekrjaan yg enak dengan gaji tinggi, tp tidak ingin mengikuti rangkaian tes yang panjang atau membuat resume dg baik.

Saat kita mencoba bersabar, tentu bukan diam yang kita lakukan. Tetap berusaha dengan maksimal, dan menyerahkan hasilnya ke Allah.

Tidak sabar akan berbuah keputusasaan. Namun saat mencoba sabar, kita tidak akan pernah berhenti menjalani tiap proses, sampai Allah memutuskan yg terbaik untuk kita.

Begitu pula saat diberi ujian, sabar-lah yang kita perlukan. Karena di saat ujian datang, kita menyerahkan hasil kita lulus ujian atau tidak ke Allah, sambil kita berusaha melakukan yang terbaik untuk "mengerjakan" ujian tersebut. Misalnya, saat diberi ujian dengan sahabat, kita berantem dengan sahabat kita, tentu saja kita akan lulus ujian tersebut saat kita mencoba berusaha berbaikan, memberi tangan untuk bermaafan. Tidak hanya dengan diam menunggu waktu yang menjawab. Karena waktu pun diisi oleh kita, jadi bagaimana dia bisa menentukan. Allah-lah yang menjawab semua perkara, dilihat dari bagaimana hambaNya berusaha.

Dina, bersabarlah. Berusaha dan berdoa. Jangan menyerah sampai ketetapan Allah ada. Percayalah saat mengusahakan yang terbaik, hasil terbaik-lah yang didapatkan. Begitu pula saat tidak maksimal dalam berusaha, tidak maksimal pula yg didapatkan. Lebih parah jika tidak berusaha, Allah tidak segan jika harus memberikan yang terburuk.

Bersabar untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, bersabar menjalani ujian yg Allah berikan, dan bersabar menanti siapa yang Allah sandingkan dengan kita untuk menggenapi separuh agama. Hehe...

So,sabar bukan pasif. Sabar justru usaha-usaha kita untuk melewati suatu proses, dan Allah-lah nnti yang akan menentukan hasilnya.

Wallahualam. Correct me if I'm wrong. Bloggers, semangat!!! :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, December 20, 2010


 
Free Website templatesFree Flash TemplatesFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates